Minggu, 12 Agustus 2007

Goa Petruk

GOA PETRUK(Petruk Cave), terletak 7 Km selatan Goa Jatijajar. Petruk diturunkan dari nama pengikut setia Pandawa dalam Cerita pewayangan. Goa ini sangat mempesona. Tetesan air kapur terdengar bagaikan kebisingan yang tiada henti. Banyak stalaktit yang menyerupai bentuk kehidupan di dunia, seperti halnya stalaktit seperti anjing duduk ini. Stalaktit ini sangat memukau pengunjung karena menyerupai Tokoh Semar dalam cerita pewayangan. Gorden raksasa akan mengingatkan betapa Maha Kuasanya Tuhan YME dan segala ciptaannya di bumi dan di langit.Boneka-boneka mungil terdapat di dalam Goa Petruk diantara aliran air dalam gua yang sejuk. Stalaktit ini sangat mirip dengan payudara yang tidak terdapat di tempat lain. Tangan anda dapat menyentuhnya karena dinding goa yang tidak terlalu tinggi.

Goa Jatijajar

Goa Jatijajar, terletak 21 Km sebelah barat daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda lutung kasarung. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam goa jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun.Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Digerbang Mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), dimana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam goa Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat awet muda bagi yang mencuci muka di sana. Ingin bukti, datang dan cobalah.....Disamping Goa Jatijajar, masih terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.

Makan Sate Ambal, Minum Legen

KEBUMEN – Setelah puas berkeliling menyambangi pantai-pantai di Gombong Selatan, pastilah perut ini menuntut hak untuk diisi. Dari sekian banyak makanan khas di sana mungkin sate ambal adalah salah satu alternatif yang bisa dicoba. Sate ambal ini mempunyai bumbu khas dan cita rasa tersendiri. Lezatnya hingga tusuk terakhir dan sulit untuk dilupakan. Sebenarnya harga sate ini biasa saja. Daging kambing yang dipotong kecil-kecil kemudian dibakar seperti layaknya sate madura. Tapi kenikmatannya mungkin bisa di katakan agak aneh. Bumbunya terasa agak lain, seperti khas citarasa Jawa Tengah yang agak manis-manis sedikit. Dan terasa lebih enak bila memakannya dengan ketupat, yang dijual juga oleh penjual sate. Apalagi bila kita sempat membeli emping melinjo yang merupakan salah satu jajanan khas daerah Gombong. Emping ini terbuat dari bahan buah pohon melinjo. Buah yang biasanya digunakan sebagai salah satu bahan sayur asem ini, dihancurkan sampai membentuk lingkaran. Kemudian emping tersebut dikeringkan dan digoreng untuk setelahnya dijual. Menyantap emping sebagai makanan tambahan saat menikmati sate ambal menimbulkan sensasi tersendiri juga. Rasa manis yang timbul dari bumbu sate, teradu dengan rasa agak pahit yang keluar dari emping. Nah, bisa Anda bayangkan sendiri jadinya. Haus pasti timbul setelah makan. Yang paling pas untuk situasi seperti itu adalah minuman dingin dan manis, mungkin sebuah tawaran menarik yang tak bisa ditolak. Bila Anda sekalian ingin tercebur dalam aroma Jawa Tengah, pilih saja minuman legen sebagai teman minum Anda. Legen, yang berasal dari kata legi (bahasa Jawa Tengah, yang berarti manis) memang bukan isapan jempol rasa gulanya. Manis segar yang timbul dari dalamnya, mungkin karena minuman ini diambil dari sari pohon kelapa. Ternyata banyak penduduk daerah Gombong yang mencari nafkah dengan menderes kelapa. Tiap pagi mereka panjati pohon kelapa, ditaruhnya penampung yang terbuat dari bambu, didiamkan selama satu hari. Sore hari mereka memanennya. Banyak juga penjual minuman ini disepanjang jalan menuju gua Jatijajar dan gua Petruk. Hawa panas yang timbul karena daerah panas perbukitan kapur terasa langsung terobati bila meminum legen ini dingin-dingin. Keramik dan Tikar Pandan Selain pantai, gua, makanan dan minuman nikmatnya. Ternyata daerah Kabupaten Kebumen ini juga menyimpan keindahan ukiran keramik dan anyaman daun pandan yang patut dijadikan souvenir. Seperti desa Grenggeng, yang ada 3 km dari kota Karang Anyar. Desa itu menawarkan keindahan anyaman pandan seperti dompet, tas, kipas, topi, tempat tembakau, tatakan gelas, tikar dan lainya yang rasanya sayang bila dilewatkan. Aksesori yang ada rasanya patut bila dijadikan bahan oleh-oleh. Atau kita lebih memilih membeli keramik terukir sebagai buah tangan. Para pecinta keramik bisa mencari tambahan koleksi barunya di pusat keramik di desa Jatisari. Desa tersebut terletak di 6 km timur kota Kebumen. (str/sulung prasetyo s)



Copyright © Sinar Harapan 2003

Plesiran di Pantai Gombong Selatan

Plesiran di Pantai Gombong SelatanNiko/dok.mapala uiDeretan perahu nelayan yang sedang berkumpul. (atas)
KEBUMEN – Kalau mau bicara pantai, Gombong Selatan ini mungkin bisa dibilang salah satu ”rajanya”. Hal ini karena hampir sebagian besar batas wilayah selatan kabupaten adalah laut selatan yang lepas menuju Samudera Indonesia.Di brosur wisata yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kab. Dati II Kebumen, tercatat sudah enam pantai yang ditawarkan sebagai daerah tujuan wisata. Itu semua bila dirunut dari arah barat ke timur, belum lagi pantai-pantai tersembunyi yang sebenarnya masih menyimpan potensi wisata tapi belum sempat dikembangkan. Menuju ke SanaUntuk dapat mengunjungi pantai-pantai indah di Gombong selatan sebenarnya tidak sulit-sulit amat. Akses jalan aspal yang ada sudah teramat mulusnya. Ditambah dengan jelasnya penunjuk arah menuju daerah wisata tersebut, para pengunjung lebih merasakan kenyamanan perjalanan. Pemandangan indah sepanjang sisi kiri dan kanan, sawah-sawah kuning menghampar ditambah dengan indahnya perbukitan kapur yang membujur di sepanjang perjalanan membuat kita melupakan rasa bosan. Mungkin masalah terbesarnya adalah angkutan yang tidak beroperasi 24 jam seperti di kota-kota besar. Jadi kalau tidak membawa kendaraan sendiri ke daerah ini, Anda harus menyiapkan tenda untuk menginap. Masalah keamanan tidak usah dirisaukan, karena penduduk daerah tersebut terkenal akan adab baiknya. Menariknya, Anda bisa merasakan tidur beratapkan langit bertabur bintang, beralaskan pasir yang lembut, diiringi nyanyian debur ombak, dan berbalut udara sejuk—bahkan lebih sejuk dari kamar di hotel berbintang lima. Hmm, romantis sekali. Kota besar yang bisa dijadikan patokan pertama menuju ke sana adalah kota Gombong. Kota yang terletak di Kab. Kebumen, Jawa tengah ini terletak 420 km dari Jakarta. Jarak kota besar yang terdekat dari Kebumen hanyalah Purwokerto, itu pun berjarak 80 km jauhnya. Tiba di Gombong naiklah bus yang menuju ke arah Jatijajar. Dengan membayar hanya Rp3.000, kita bisa minta turun di pasar Demang Sari. Dari pasar tersebut kita melanjutkan perjalanan dengan angkot-angkot kecil menuju pesisir selatan Kebumen. Setelah melewati kawasan gunung kapur yang membujur panjang dari Demang Sari sampai pasar Ayah, berdurasi sampai 30 menit perjalanan mobil, baru kita temui debur ombak dan indahnya pasir laut selatan yang pertama. Tempat Pelesiran Sinyo BelandaPantai pertama yang sempat penulis singgahi di sini bernama pantai Lohgending. Terletak di km 29 sebelah barat kota Gombong. Pantai ini termasuk pantai yang paling terkenal di kawasan tersebut. Ini berkat keindahan dan kemistisan daerahnya. Panorama kala matahari terbenam di ufuk barat plus keindahan Kepulauan Nusa Kambangan—dari kejauhan—menjadi bonus yang mengasyikkan..Keindahan Lohgending bahkan telah menarik perhatian para sinyo Belanda pada zaman penjajahan dulu. Banyak sinyo yang menjadikan tempat ini sebagai tempat pelesiran (berwisata, bahasa Jawa). Namun, Lohgending sendiri diambil dari nama sebuah pohon, Loh. Bentuknya mirip pohon beringin, tumbuh subur dan besar di pinggir pantai, lengkap dengan juntaian akar yang berserabut ke mana-mana. Di bawah pohon Loh yang berbuah gondang itu, para sinyo senang bermain. Pantai ini kemudian dinamakan Lohgending karena bila batang pohon Loh itu dipukul, akan keluar bunyi mirip gending (alat gamelan).Selain keunikan namanya, pantai ini juga menawarkan keindahan muara sungai Bodo. Muara sungai besar ini bisa kita jelajahi dengan mengendarai perahu-perahu nelayan yang dapat kita sewa. Bila uang kita pas-pasan, bisa juga ikut trip sederhana selama dua jam menyusuri sungai menuju bagian hulu. Saat sore hari di pantai ini tak terkirakan indahnya. Aroma sunset dan pemandangan nelayan yang sedang menjala sangat kontras di pandangan mata. Lebih ke timur lagi kita bisa melihat pantai Pedalen. Pantai yang merupakan tempat berlabuh para nelayan dari laut selatan ini berada di 4 km dari pantai Lohgending. Bisa juga kita naik ojek untuk mengunjunginya, hanya sepuluh menit mengikuti jalan menanjak berbatu. Selesai di punggungan bukit, kita akan dibawa turun menuju lembah sempit berbentuk ceruk di pinggir laut. Kawasan berluas sampai tiga hektar ini dahulunya merupakan tempat gerilya pejuang Indonesia saat melawan kekuasaan penjajahan Jepang. Banyak sekali nelayan berlabuh saat penulis sampai di sana. Mungkin karena tempat tersebut merupakan salah satu tempat pelelangan ikan terbesar yang ada di daerah tersebut. Apabila masih tetap ingin melanjutkan perjalanan, kita bisa menyinggahi sebentar pantai Menganti yang terletak di desa Karang Duwur di timur pantai Pedalen. Pantai indah berpasir putih ini mengingatkan kita pada indahnya pantai Kuta dan Sanur di Bali sana. Lengkap dengan rumah-rumah Joglo (khas orang Jawa Tengah) yang menghiasi di sepanjang bukit pinggir pantai, terasa sekali keunikan budaya daerah ini. Apalagi bila kita menyempatkan pada sore hari naik ke atas bukit di belakang rentetan rumah-rumah joglo tersebut. Siluet rumah joglo dan hempasan ombak serta perjalanan matahari terbenam menjadi sketsa gambar yang tak akan terlupakan di benak kita.Karang BolongPerjalanan mengikuti pantai selatan Gombong ini selanjutnya bisa diteruskan menuju ke arah pantai Karang Bolong. Mendengar namanya, pasti sudah tak asing lagi di telinga kita. Objek wisata pantai ini dengan tambahan ornamen karang yang bolong juga terdapat di sini. Cuma bedanya, kalau di Jawa Barat karangnya benar-benar bolong karena alami gerusan air, di sini karangnya menjadi bolong semata-mata karena buatan manusia. Ini terjadi karena di daerah ini terkenal dengan industri sarang burung walet. Karena banyaknya burung walet di sana, maka dibuatlah sarang burung buatan seperti di karang tersebut. Diharapkan dari karang yang sengaja dibolongi tersebut, bisa menjadi tempat burung-burung membuat sarang dan menambah devisa daerah selain sisi wisata. Bentangan Karang Bolong itu meluas sampai ke pantai. Lengkap dengan tambahan pohon-pohon kelapa yang tumbuh subur di sepanjang garis pantai mengingatkan kita pada pantai di Kepulauan Hawai nan indah. Di sana juga ditawarkan paket acara wisata budaya pengambilan sarang burung walet. Biasanya ini dilakukan saat panen sarang burung tersebut. Acara yang disebut pengunduhan ini dilakukan hampir setahun sekali. Para pemanen sarang burung nantinya akan menggunakan rotan untuk menggapai sarang-sarang burung yang ada di tebing-tebing curam Karang Bolong. Sedangkan nama orang yang memanen sarang burung walet disebut sebagai pengunduh. Pantai indah Petanahan juga dilengkapi dengan tempat berteduh untuk pengunjungnya yang berupa panggung terbuka. Tapi hati-hatilah, ombak yang datang kadang teramat besarnya hingga bisa menyeret pengunjung dan menewaskannya. Pantai terakhir mungkin agak fenomenal kedengarannya. Pantai pasir yang terletak di arah selatan Gombong dan berjarak hanya 7 km di bagian barat pantai Karang Bolong ini terdengar dahsyat karena dipercaya sebagai pintu gerbang menuju istana Nyai Roro Kidul, sang penguasa pantai laut selatan. Sebenarnya panorama yang tercipta di pantai ini tidak bisa dikatakan buruk. Sebab jika kita mengamati dengan saksama, pantai pintu gerbang istana Nyai Roro Kidul ini akan terlihat seperti bentuk beruang yang sedang minum. (str/sulung prasetyo s)


Copyright © Sinar Harapan 2003